Minuman beralkohol, termasuk wine, bukanlah konsumsi umum masyarakat di Indonesia. Namun bagi kalangan yang ingin mendapatkan manfaat wine, penting untuk mengetahui takaran konsumsi yang tepat demi menghindari efek buruknya.
Sebagaimana pedang bermata dua, konsumsi wine dalam porsi yang pas dapat meningkatkan kondisi kesehatan tubuh atau justru merugikan kesehatan jika diminum berlebihan.
Jumlah yang Sesuai
Tingkat konsumsi wine yang sesuai sebenarnya berbeda bagi tiap orang. Hal itu tergantung dari usia, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan serta genetik. Selain itu terdapat faktor-faktor lain, seperti makanan yang dikonsumsi bersama wine atau obat-obatan yang dikonsumsi oleh masing-masing individu.
Secara umum, konsumsi wine yang dianggap moderat untuk pria adalah dua gelas wine yang masing-masing berisi sekitar 150 ml per hari. Lain halnya dengan wanita yang disarankan untuk hanya meminum satu gelas per hari.
Manfaat Positif dari Wine
Terlepas dari risiko yang terkandung di dalamnya, wine memiliki beberapa dampak yang bermanfaat bagi tubuh, antara lain:
Penelitian menyimpulkan bahwa konsumsi zat alkohol secara moderat dapat meningkatkan kepadatan mineral pada tulang.
Secara positif, alkohol dapat menjadi antibakteri alami yang dapat meredakan iritasi. Selain itu, antibakteri dalam alkohol juga dapat mengurangi risiko infeksi yang disebabkan Helicobacter pyloribacterium.
Mengonsumsi alkohol dalam takaran yang sehat terbukti bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Alkohol sangat berpengaruh terhadap peningkatan kolesterol baik atau HDL hingga 20 persen jika dikonsumsi secara moderat. Makin tinggi tingkat HDL, maka makin rendah risiko penyakit jantung. Hanya saja manfaat tersebut baru bisa diperoleh jika disertai dengan pola makan sehat dan aktivitas fisik secara teratur.
Waspada Risiko yang Ditimbulkan
Meski bermanfaat, jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, wine dapat merusak kesehatan. Hal ini pada dasarnya akibat adanya kandungan zat alkohol di dalam wine.
Ketika zat alkohol dikonsumsi secara berlebihan, dapat memicu beberapa kondisi, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan memperlemah otot jantung. Penelitian juga menyimpulkan bahwa konsumsi alkohol berlebihan berisiko menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung serta gangguan ritme jantung.
Jika alkohol diminum melebihi porsi yang wajar, efek yang ditimbulkan dapat mengganggu proses pembentukan jaringan tulang. Jika hal tersebut dilakukan dalam jangka panjang, dapat meningkatkan risiko patah tulang.
Zat alkohol dapat meningkatkan risiko terkena kanker mulut, tenggorokan, hati, dan usus. Bagi wanita, konsumsi wine secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Secara jangka panjang, konsumsi alkohol secara berlebihan dapat mengganggu perkembangan sel otak baru, sekaligus meningkatkan risiko mengalami depresi. Sedangkan, akibat jangka pendek yang kerap ditemui akibat mengonsumsi zat alkohol berlebihan dapat berupa perubahan perilaku dan gangguan memori.
Minuman beralkohol dapat memicu kekurangan cairan pada tubuh seseorang. Tidak jarang, hal ini diikuti dengan sakit kepala.
Mengonsumsi minuman beralkohol memungkinkan kecanduan, termasuk wine. Saat itu terjadi, sulit untuk mengendalikan asupan zat alkohol pada tubuh.
Konsumsi minuman beralkohol, seperti wine, harus dilakukan secara bertanggung jawab karena gangguan kesehatan yang ditimbulkan lebih tinggi dibandingkan manfaat positif yang bisa diberikan. Konsultasikan kepada dokter mengenai takaran yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda. Jika Anda tidak bisa mengendalikan asupan alkohol agar selalu dalam takaran yang sehat dan tidak berlebihan, sebaiknya jangan mengonsumsi alkohol sama sekali.
Berita Terkait :
Tidak Ada Komentar |
GAWAT DARURAT 24 JAM | |
0251-8240736 |
OPERATOR | |
0251-8240797 |
SMS GATEWAY | |
081111113622 (SPGDT) |