Prinsip perawatan kedokteran gigi modern saat ini bersifat konservatif, yaitu sebisa mungkin mempertahankan gigi asli yang masih bisa dilakukan perawatan. Namun terkadang terdapat kondisi dimana gigi tidak bisa dirawat lagi maka pencabutan adalah pilihan terakhir. Lantas, apakah setelah gigi dicabut kemudian dibiarkan saja?
Idealnya, gigi asli yang hilang harus diganti dengan gigi tiruan. Namun masih banyak orang yang mengabaikannya karena menganggap kehilangan satu dua gigi tidak masalah dan tidak berbahaya asal masih bisa mengunyah. Padahal gigi yang hilang dan tidak diganti dapat menimbulkan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang, seperti:
Gambar 1. Kehilangan gigi depan
Gambar 2. Pergeseran gigi geligi
Gambar 3. Sakit pada sendi rahang
Gambar 4. Kondisi sebelum dan setelah memakai gigi tiruan
Untuk mengatasi dampak dari kehilangan gigi tersebut, maka masyarakat perlu untuk mengkonsultasikan kondisi kehilangan giginya ke dokter gigi yang kompeten di bidangnya. Adapun dokter gigi yang menangani masalah kerusakan atau kehilangan gigi dan jaringan rongga mulut, serta maksilofasial yang sudah rusak dengan pengganti tiruan adalah dokter gigi spesialis Prostodonsia.
Prostodonsia merupakan salah satu spesialisasi dalam bidang kedokteran gigi yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan mempertahankan fungsi rongga mulut, kenyamanan, estetika, serta kesehatan pasien dengan cara merestorasi/memperbaiki gigi geligi asli dan atau mengganti gigi-gigi yang sudah tanggal dan jaringan rongga mulut, serta maksilofasial yang sudah rusak dengan pengganti tiruan.
Adapun perawatan dalam bidang prostodonsia diantaranya:
Adalah pembuatan gigi tiruan lepasan yang menggantikan seluruh gigi geligi dan struktur pendukungnya, baik rahang atas maupun rahang bawah.
(a) (b)
Gambar 5. (a) Gigi tiruan lengkap; (b) Gigi tiruan lengkap dengan implant
Adalah gigi tiruan permanen dimana pemasangannya menggunankan suatu bahan titanium yang ditanam ke dalam tulang rahang sebagai pengganti akar gigi.
Gambar 6. Pemasangan implan gigi
Adalah pembuatan gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang dan tidak dapat dilepas oleh pasien sendiri karena dipasangkan secara permanen pada gigi asli dan atau implant gigi yang merupakan pendukung utama dari restorasi
Gambar 7. Gigi tiruan cekat
Merupakan pembuatan gigi tiruan cekat yang dilakukan dalam satu kali kunjungan. Gigi tiruan ini dibuat dengan menggunakan bahan fiber yang kuat yang dikombinasikan dengan composite sehingga menghasilkan estetika yang baik.
Gambar 8. Pembuatan FRC
Adalah gigi tiruan yang mengganti satu atau lebih gigi, tetapi tidak seluruh gigi asli dan atau jaringan pendukungnya, didukung oleh gigi dan atau mukosa yang dapat dilepas dari mulut dan dipasangkan kembali
Gambar 9. Gigi tiruan sebagian lepasan rahang atas pada model
Adalah penanganan cacat bawaan atau dapatan pada kepala dan leher karena kanker, operasi, atau kelahiran. Jenis-jenis prostesa termasuk mata buatan, hidung, telinga, penutupan celah langit-langit dan prostesa wajah lainnya.
Gambar 10. Pembuatan protesa mata
Gambar 11. Pembuatan obturator untuk menutup celah langit-langit
Merupakan protesa yang dibuat pada bayi dengan kebutuhan khusus. Umumnya dibuat untuk bayi yang terlahir dengan kelainan genetik berupa celah pada langit-langit. Pembuatan feeding plate dilakukan untuk membantu meningkatkan berat badan bayi sekaligus agar bayi dapat beradaptasi melakukan gerak minum ASI secara normal
Gambar 12. Bayi dengan feeding plate
Adalah pembuatan gigi tiruan semi permanen yang menggantikan beberapa gigi dan jaringan pendukungnya yang hilang. Terdiri dari dua bagian, yaitu bagian yang dapat dilepas dan bagian yang dipasang permanen pada gigi asli pasien.
Gambar 13. Gigi tiruan dengan kaitan presisi pada model rahang bawah
Merupakan perawatan pada kasus kelainan sendi rahang yang ditangani dengan pendekatan non bedah.
Berita Terkait :
Tidak Ada Komentar |
GAWAT DARURAT 24 JAM | |
0251-8240736 |
OPERATOR | |
0251-8240797 |
SMS GATEWAY | |
081111113622 (SPGDT) |