Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak pria yang memilih untuk menumbuhkan kumis dan jenggot di bulan November, dalam rangka mengikuti gerakan Movember. Tetapi, apakah cerita sebenarnya di balik maraknya tren tersebut?
‘Movember’ merupakan suatu gerakan peduli kesehatan pria yang pada awalnya digagas di Australia. Gerakan ini sudah dijalankan oleh pria dari berbagai belahan dunia yang juga turut didukung oleh para wanita.
Dua kondisi kesehatan yang terutama difokuskan pada ‘Movember’ adalah kanker prostat dan kanker testis.
Gerakan yang bertujuan mulia
Yang perlu dilakukan dalam gerakan Movember cukup sederhana. Dengan menumbuhkan kumis dan jenggot selama satu bulan, orang-orang di sekitar mereka akan bertanya mengenai alasan di balik mengapa mereka tidak mencukur. Di sanalah peran setiap orang bekerja dalam menjelaskan mengenai kampanye untuk meningkatkan kesadaran seputar kanker prostat dan kanker testis.
Berkaitan dengan hal tersebut, tujuan utama dari ‘Movember’ sendiri adalah untuk meningkatkan deteksi, diagnosis, dan penanganan secara dini dari kedua jenis kanker tersebut. Bila dideteksi sejak awal, angka kesembuhan dari kanker testis dan kanker prostat cenderung tinggi. Oleh sebab itu, deteksi dini merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Setiap tahunnya, lebih dari 1.4 juta pria didiagnosis mengalami kanker prostat di seluruh dunia. Namun, bila dideteksi dan ditangani secara dini, angka kelangsungan hidup hingga lima tahun dapat mencapai 98 persen. Sebaliknya, bila telat untuk dideteksi, angka kelangsungan hidup lima tahunnya hanya mencapai 26 persen.
Kanker prostat dan kanker testis
Menyoal dua jenis kanker yang menjadi sasaran utama gerakan Movember, pria yang berumur 50 tahun atau lebih disarankan untuk mendiskusikan bersama dokternya terkait kapan dan seberapa sering perlu melakukan pemeriksaan kanker prostat, seperti pemeriksaan darah prostate specific antigen (PSA).
Pada orang dengan ras Afrika, Karibia, atau pada setiap individu dengan riwayat keluarga kanker prostat, pemeriksaan tersebut dapat dimulai dari usia 45 tahun. Risiko terjadinya kanker prostat dapat meningkat seiring dengan bertambahnya usia, namun bukan berarti kanker prostat hanya terjadi pada pria yang sudah berumur saja.
Oleh sebab itu, cukup penting juga untuk mengetahui tanda dan gejala dari kanker prostat, seperti sering berkemih (terutama pada malam hari), kesulitan buang air kecil atau menahan urine, aliran urine yang menetes tidak terkontrol, buang air kecil yang disertai rasa nyeri atau terbakar, sulit ereksi, nyeri saat ejakulasi, atau terdapat darah pada urine dan air mani.
Sebaliknya, kanker testis sebagian besar terjadi pada pria yang berusia sekitar 30 tahun. Salah satu cara untuk mendeteksi kondisi tersebut secara dini adalah dengan menganjurkan pria yang berusia di atas 15 tahun untuk meraba testis satu bulan sekali, setiap selesai mandi, dan mengamati adanya benjolan, pertumbuhan, atau rasa nyeri pada bagian yang diraba. Setelahnya, para pria juga dapat berdiri menghadap kaca dan melihat apakah terdapat pembengkakan pada kulit dari skrotum.
Movember diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai deteksi dini kanker prostat dan kanker testis. Dengan menerapkan langkah-langkah deteksi dini di atas, harapannya pria dapat melakukan penanganan dini saat didiagnosis. Dengan demikian, persebaran dari penyakit kanker ke organ lainnya dapat dicegah.
Berita Terkait :
Tidak Ada Komentar |
GAWAT DARURAT 24 JAM | |
0251-8240736 |
OPERATOR | |
0251-8240797 |
SMS GATEWAY | |
081111113622 (SPGDT) |