dr. Freddy Dinata, SpOG
Dokter Spesialis RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor
Tidak jarang, remaja puteri mengeluh keluarnya cairan dari kemaluannya, yang kadang-kadang membuat tidak nyaman saat beraktifitas sehari-hari. Cairan yang keluar dari kemaluan perempuan ini kita kenal sebagai keputihan atau fluor albus. Istilah keputihan sering digunakan sebagai istilah umum untuk cairan yang keluar dari kemaluan, baik yang normal maupun abnormal, karena tidak ada istilah lain dalam bahasa Indonesia, sehingga menimbulkan kerancuan istilah di masyarakat.
Pada dasarnya, keputihan ini dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu keputihan normal (fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis). Yang pertama merupakan keputihan yang biasa dialami perempuan setiap bulannya, biasanya muncul menjelang atau sesudah haid ataupun di masa subur. Yang kedua (keputihan patologis), dapat disebabkan oleh infeksi, dan biasanya disertai dengan bau busuk dan rasa gatal di dalam kemaluan (vagina) dan di sekitar bagian luar bibir vagina. Dengan kata lain, apabila sudah terjadi keputihan patologis, berarti telah terjadi infeksi vagina (vaginitis). Penyebab tersering infeksi ini adalah bakteri, virus, jamur dan parasit. Tak jarang penyebab infeksi tersebut muncul bersamaan. Infeksi ini juga dapat menjalar dan menimbulkan peradangan di saluran kencing, menimbulkan rasa nyeri saat buang air kecil.
Keputihan normal (fisiologis), sebenarnya tidak berwarna putih dan tidak cocok disebut keputihan. Jenis ini banyak dipengaruhi oleh sistem hormonal, sehingga banyak sedikitnya cairan vagina sangat bergantung pada siklus bulanan dan stress yang juga dapat mempengaruhi siklus bulanan itu sendiri.
Ciri-ciri keputihan fisiologis :
Ciri-ciri keputihan patologis :
Penyebab keputihan secara umum adalah:
Penyebab keputihan patologis, kadang-kadang dapat diketahui penyebabnya dengan memperhatikan sifat cairan yang keluar. Pada penyakit kencing nanah atau gonore, tampak cairan kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan. Keputihan yang disertai bau busuk yang khas, dapat disebabkan oleh kanker mulut rahim. Keputihan akibat jamur (kandidiasis) memiliki ciri-ciri warna putih seperti susu basi, kental, lengket, berbau tak sedap dan sangat gatal, terkadang dapat menimbulkan radang kemerahan pada vagina. Keputihan akibat parasit trikomonas memiliki ciri-ciri warna kehijauan atau kuning, cairan berbuih dan amis, tidak gatal, tetapi saat ditekan, vagina akan terasa sakit. Keputihan akibat trikomonas ini dapat ditularkan melalu hubungan seks yang tidak sehat, perlengkapan kamar mandi atau kloset. Keputihan akibat bakteri vaginosis berciri-ciri warna abu-abu, tidak terlalu kental, cairan berbuih, mengeluarkan bau yang amis dan gatal. Keputihan akibat virus, misalnya HIV, herpes genitalis atau kondiloma dapat memicu kanker mulut rahim. Pada keputihan akibat herpes genitalis biasanya disertai tanda-tanda herpes seperti luka yang melepuh, sedangkan pada keputihan kondiloma disertai tumbuhnya kutil-kutil di vagina.
Keputihan fisiologis tidak memerlukan pengobaan khusus. Jika karena terlalu lelah atau daya tahan tubuh menurun, dengan istirahat yang cukup, akan membaik dengan sendirinya. Keputihan fisiologis pada ibu hamil juga tidak perlu terapi, justru berbahaya jika memberikan cairan pembersih vagina yang mengandung zat kimiawi. Sebenarnya vagina telah memiliki keseimbangan keasamannya. Sering membasuh vagina akan menyebabkan keseimbangan tersebut terganggu dan membunuh bakteri yang baik, apalagi jika menggunakan sabun atau cairan antiseptik ataupun ramuan herbal sekalipun. Hal ini dapat menimbulkan keputihan patologis, karena bakteri baiknya telah mati dan tidak lagi memiki pertahanan yang cukup terhadap infeksi. Vaginal douche atau pencucian vagina, baik menggunakan cairan kalium permanganat maupun cairan antiseptik juga dapat menimbulkan keputihan patologis. Adakalanya keputihan patologis sulit diobati, kambuh-kambuhan, karena penyebabnya bermacam-macam dan dapat menginfeksi bersamaan. Oleh karena itu cara paling tepat adalah dengan melakukan pemeriksaan kultur dengan pengambilan cairan keputihan yang dikirim ke laboratorium. Walaupun biayanya relatif mahal dan memerlukan waktu beberapa hari untuk mengetahui hasilnya, tetapi keuntungannya adalah dapat mengetahui jenis obat yang tepat, terutama untuk kuman-kuman yang sering resisten terhadap beberapa jenis antibiotik tertentu.
Berita Terkait :
Tidak Ada Komentar |
GAWAT DARURAT 24 JAM | |
0251-8240736 |
OPERATOR | |
0251-8240797 |
SMS GATEWAY | |
081111113622 (SPGDT) |